5 Fakta Menarik tentang Tepuk Sakinah Viral dari Kemenag
Baru-baru ini, jagat media sosial ramai membicarakan sebuah tradisi unik dari bimbingan perkawinan Kementerian Agama (Kemenag). Tradisi tersebut adalah Tepuk Sakinah, sebuah ice breaking ringan untuk calon pengantin yang sedang mengikuti kelas pranikah.
Meskipun sekilas terdengar sederhana, tepuk ini viral karena mengandung makna mendalam. Bukan hanya sekadar permainan kata, melainkan doa agar rumah tangga calon pengantin dipenuhi ketenangan, cinta, dan kasih sayang.
Nah, biar makin jelas, yuk kita bahas 5 fakta menarik tentang Tepuk Sakinah.
1. Berawal dari Program Bimbingan Nikah Kemenag
Tepuk Sakinah pertama kali diperkenalkan dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kemenag. Program ini wajib diikuti calon pengantin sebelum menikah untuk membekali mereka tentang hak dan kewajiban rumah tangga.
Di sela-sela penyampaian materi serius, fasilitator menggunakan tepuk ini untuk mencairkan suasana. Dengan begitu, kelas pranikah terasa lebih santai dan peserta lebih mudah menerima pesan.
๐ Jadi, Tepuk Sakinah bukan ritual baru, melainkan metode kreatif untuk mengingat tujuan pernikahan.
2. Mengandung Doa Sakinah, Mawaddah, Warahmah
Isi dari tepuk ini sangat sederhana. Ketika fasilitator menyerukan โTepuk Sakinah!โ, peserta menjawab dengan:
- Sa! โ Sakinah (ketenangan & ketentraman)
- Ki! โ Mawaddah (cinta & kasih)
- Nah! โ Warahmah (rahmat & kasih sayang dari Allah)
Ringkas, tapi penuh makna. Doa ini sesuai dengan harapan setiap pasangan Muslim: rumah tangga yang harmonis, penuh cinta, dan diliputi rahmat.
3. Viral di Media Sosial
Popularitas tepuk ini meningkat setelah beberapa video kegiatan Bimwin tersebar di media sosial. Banyak warganet yang merasa terhibur sekaligus terinspirasi.
Beberapa komentar menyebut tepuk ini lucu dan segar, sementara yang lain menyoroti nilai doa yang terkandung di dalamnya. Bahkan, ada MC pernikahan yang mulai mempraktikkannya di acara pernikahan sebagai hiburan sekaligus doa bersama.
๐ Kepopulerannya membuktikan bahwa metode sederhana bisa membawa pesan besar.
4. Dilengkapi dengan 5 Pilar Keluarga Islami
Menurut Kemenag, Tepuk Sakinah juga jadi simbol pengingat lima pilar keluarga Islami yang harus dipegang pasangan baru:
- Zawaj โ pernikahan sah sebagai pasangan.
- Mitsaqan Ghalizan โ janji kokoh dalam pernikahan.
- Muโasyarah bil Maโruf โ hidup saling menghormati & berbuat baik.
- Musyawarah โ membiasakan diskusi dalam rumah tangga.
- Taradhin โ saling ridha menerima pasangan apa adanya.
๐ Dengan nilai ini, calon pengantin diingatkan bahwa rumah tangga bukan sekadar perasaan, tapi juga komitmen dan kerja sama.
5. Jadi Metode Edukasi yang Efektif
Bimbingan nikah sering dianggap serius dan membosankan. Tepuk Sakinah hadir sebagai solusi agar pesan tentang keluarga Islami tersampaikan dengan cara menyenangkan.
Fungsinya:
- Ice breaking untuk mencairkan suasana kelas.
- Pengingat singkat tentang tujuan pernikahan.
- Doa bersama yang mudah dihafal.
- Simbol edukasi ringan tapi bermakna.
๐ Karena itu, meski viral, Kemenag menegaskan bahwa tepuk ini bukan kewajiban. Hanya sekadar cara kreatif untuk menyampaikan pesan penting.
Kontroversi & Klarifikasi
Beberapa pihak sempat menganggap tepuk ini berlebihan. Namun Kemenag menegaskan bahwa:
- Tepuk ini tidak menggantikan ibadah apa pun.
- Hanya sekadar metode belajar untuk calon pengantin.
- Intinya tetap pada materi utama tentang hak & kewajiban rumah tangga.
Dengan klarifikasi ini, Tepuk Sakinah bisa dipahami sebagai inovasi ringan, bukan hal yang wajib diikuti.
Pelajaran untuk Calon Pengantin
Dari viralnya Tepuk Sakinah, ada pesan penting yang bisa dipetik calon pengantin:
- Rumah tangga harus dibangun di atas ketenangan (sakinah).
- Cinta (mawaddah) perlu dijaga dengan tindakan nyata.
- Kasih sayang (rahmah) harus menjadi fondasi agar pernikahan langgeng.
Kalau tiga hal ini dijalankan, insyaAllah keluarga akan lebih kuat menghadapi tantangan zaman.
Kesimpulan
Tepuk Sakinah mungkin terlihat sederhana, tapi maknanya dalam. Dari bimbingan nikah Kemenag, kini viral di media sosial sebagai doa bersama untuk calon pengantin.
Dengan mengingat nilai sakinah, mawaddah, dan rahmah, pasangan bisa menjadikan pernikahan bukan hanya seremonial, tapi awal perjalanan membangun keluarga yang kokoh.
๐ก Jadi, ketika ada yang menyerukan โTepuk Sakinah!โ, ingatlah bahwa itu doa agar rumah tangga selalu dipenuhi cinta dan rahmat.